01 Juni 2011

Studi Kasus B.A Flufial

God Bless Us


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Maksud
Paper ini bertujuan untuk mengetahui dampak negatif dari kejadian-kejadian Fluviatil yang ada di daerah Jakarta dan sekitarnya.
                                                                                              
1.2 Tujuan
·         Mengetahui dampak negatif yang terjadi pada peristiwa Fluviatil.
·         Mengetahui solusi untuk menangani dampak negatif dari peristiwa Fluviatil.



BAB II
ARTIKEL

            Kali Pesanggrahan adalah salah satu kali atau sungai besar yang melintasi wilayah DKI Jakarta. Kali ini mengalir tepat di sebelah ITC Cipulir Mas dan Pasar Cipulir. Sehubungan dengan rendahnya dataran di wilayah ini, maka pasar Cipulir dan sekitarnya sering sekali terkena banjir tahunan maupun banjir besar lima tahunan yang terjadi sekitar bulan Februari 2002 dan 2007. Pada kejadian banjir sebelumnya, pusat grosir tekstil ini harus tutup selama berhari-hari karena air terus menggenangi wilayah ini. Setelah air surut pun para pedagang banyak menderita kerugian karena bahan pakaian dan tekstil mereka terendam lumpur sehingga sukar untuk dibersihkan dan terpaksa harus dibuang. Para pedagang mesin dan orderdil yang berada di wilayah tersebut pun mengalami nasib serupa. Pada saat banjir, air menyapu perkakas mereka. Alhasil, peralatan tersebut menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi akibat terendam air.

            Kali Pesanggrahan yang melintasi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meluap akibat turunnya hujan deras, Rabu (25/10) sore. Akibatnya, puluhan rumah warga di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel, terendam air setinggi satu meter. Menurut keterangan salah seorang warga yang rumahnya kebanjiran, Dailami, warga RT 04 RW 08, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Kota tangsel,  hujan deras turun di wilayah itu sejak pukul 16.00 WIB. Akibat hujan deras itu, lanjut Dailami, puluhan rumah  terendam banjir terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. “Banjir disebabkan meluapnya air Kali Pesanggrahan yang tidak sanggup menampung banyaknya volume air hujan,” ujar Dailami saat dihubungi Republika, Senin (25/10) malam. Dailami mengatakan, tinggi genangan air akibat luapan air Kali Pesanggrahan itu mencapai satu meter. Menurutnya, pada saat banjir itu, sebagian warga ada yang mengungsi keluar rumah dengan mambawa barang-barang berharga seperti televisi dan alat-alat elektronik lainnya untuk mencari tempat yang lebih aman. Namun, banjir itu tidak berlangsung lama. Sekitar pukul 19.30 WIB, genangan air sudah surut dan warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Menurut Dailami, setiap hujan deras turun, pemukiman warga yang letaknya tidak jauh dari Kali Pesanggrahan dan Bendungan Situ Gintung itu selalu tergenang air. Menurutnya, genangan air itu bisa disebabkan oleh meluapnya Kali Pesanggrahan atau kadang-kadang juga disebabkan karena meluapnya saluran air dari Bendungan Situ Gintung.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1       Dampak negatif dari Kali Pesanggrahan.
            Kali pesanggrahan ini sering meluap, karena terdapat di daerah dataran yang rendah. Di daerah yang di lewati kali tersebut, tidak hanya dapat ditemui daerah pemukiman, tetapi banyak berdirinya kegiatan perekonomian. seperti Cipulir yang merupakan pusat penggerak ekonomi bagi wilayah sekitarnya dan Kebayoran lama. Banjir akan semakin memperparah perekonomian di daerah itu. Karena dengan begitu, banyak sekali pihak yang akan di rugikan. Di wilayah kali tersebut juga banyak fasilitas-fasilitas umum yang dapat di jumpai di sekitar nya, seperti sekolah, masjid, makam, pombensin, hiburan, perumahan, dan lapangan Golf. Karena kali tersebut memang terletak di tengah-tengah kota. Kali pesanggrahan adalah salah satu kali yang sudah tercemar oleh limbah, selain limbah pabrik yang berasal dari perindustrian di sekitar kali tersebut, limbah yang mencemari kali pesanggarahan juga disebabkan oleh sampah- sampah yang di buag di bantaran kali tersebut.


BAB IV
SOLUSI

            Pada kawasan yang sering terjadi banjir, Pemerintah DKI sudah membuat tanggul di bantaran kali pesenggrahan di titik yang sering terjadi banjir. Langkah ini di lakukan pemerintah untuk menaggulangi peristiwa banjir 4 tahunan yang terjadi di jakarta. Tanggul sudah di buat sepanjang 660 m. Proyek ini sudah di lakukan sejak tahun 2010 lalu, dan diperkirakan akan selesai pada bulan Desember lalu. Dan nyata nya sampai sekarang, proyek tersebut belum selesai.

            Kemudian pada tahun 2005 silam, pemerintah DKI telah membuat jembatan untuk kendaraan umum melintas. Hal ini juga salah satu solusi untuk mengurangi kerugian banjir. Yaitu agar jalur perekonomian di daerah setempat dapat terus berjalan tanpa gangguan banjir yang selama ini menghambat jalan nya kendaraan yang melintas. Khusus nya di daerah Cipulir, yang di lalui oleh kali pesanggrahan tersebut.

            Lalu pemerintah membuat proyek lain untuk menanggulangi banjir yang sering terjadi ini. Pemerintah DKI melakukan pelebaran kali. Tanggul yang sudah dibuat sebelum nya akan di geser melebar agar dapat menampung volume air yang lebih banyak.


Tidak ada komentar: